Ondo Aimasa Manawi.
Foto Tim Dot : Amos, Anis, Danken (Captennya), Juniar dan Marsiano.
Aimasa Scout, Lintas Alam itu suatu kegiatan di alam terbuka yang unik dan menarik, membuat senang dan menantang yang sanggup menyebarkan kecintaan peserta kepada alam dan menambah wawasan terkait
lingkungan.
Bagi pembina pramuka, lintas alam dapat difungsikan sebagai media pendidikan untuk mengembangkan kepribadian serta watak peserta didik. Dalam suatu lintas alam/penjelajahan pada umumnya dikonsentrasikan pada kegiatan ”Pelatihan Survival” yang penuh dengan halang rintang, naik turun tebing, untuk memberikan pengalaman bagaimana merasakan suatu keberhasilan melintasi halang rintang yang menantang tersebut. Pastilah hal itu akan menjadi kenangan yang tak terlupakan.
Kegiatan lintas alam/penjelajahan dirancang sedemikian rupa sehingga merupakan suatu kegiatan yang dapat menampung berbagai macam keterampilan kepramukaan sekaligus yang diramu menjadi kegiatan yang bervariasi hingga tidak membosankan.
Kegiatan – kegiatan yang biasanya diramu dengan kegiatan ”Pelatihan Survival”, seperti membaca peta medan/topografi, menggunakan kompas,membuat peta pita/peta perjalanan, membaca sandi dan isyarat, tanda jejak, menaksir, membuat sketsa panorama, praktek pertolongan pertama gawat darurat, halang rintang, mountainering, rapling. Dalam melakukan tugas-tugas di perjalanan selama melintasi alam atau penjelajahan akan terjadi proses penerapan dan pengembangan kepemimpinan, demokratis, kekompakan kerja tim, kematangan berfikir, kemandirian, percaya diri, keterampilan dan ketangkasan, administrasi dan dukungan tugas serta pengetahuan dan pengalaman.
Kegiatan Lintas alam/penjelajahan yang disusun dan dirancang dengan baik akan dapat merupakan
media pendidikan yang dapat mengembangkan keterampilan manajerial, keterampilan bergaul, keterampilan intelektual, keterampilan emosional, keterampilan sosial, keterampilan spiritual dan keterampilan pisik, oleh karena itu seyogyannya kegiatan penjelajahan dapat dilaksanakan secara berkala, bisa dalam regu/sangga, dalam pasukan /Ambalan atau bersama gugusdepan lain.
Penjelajahan harus memperhatikan/memperhitungkan adanya tingkat keselamatan peserta, tingkat kesulitan yang ada telah diperhitungkan, masih dapat diatasi oleh peserta sehingga tidak akan terjadi adanya keputusan lain peserta setelah mengikuti penjelajahan, petugas – petugas di pos hendaknya bersikap mendidik dan ramah, penugasan menyusun laporan setelah penjelajahan selesai dilakukan, Penjelajahan dapat dilakukan oleh Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak maupun Pramuka Pandega, dengan memperhatikan perbedaan tingkat kesulitannya.
Hari itu 28 Februari 2022, Penegak/Pandega Aimasa Scout Community melaksanakan kegiatan Lintas Alam, melintasi alam Mananumi di Kampung Rambai Distrik Yawakukat,Kabupaten Kepulauan Yapen. Para Penegak-Pandega dibagi dalam beberapa tim oleh Kak Ali atau yang dikenal dengan Kakak Ondo Aimasa, tim-tim tersebut yang terdiri dari Tim Ai, Tim Ma, Tim Sa, Tim Dot dan Tim Com yang merupakan Panitia Kecil yaitu Kak Lamo atau sering dikenal dengan Atafu, Kak Nur, Dhamian, Yose dan Telman, serta beberapa Pemuda pemilik hutan Mananumi yang terlibat di Pos-Pos kegiatan. Perjalanan diawali dari Pos I tempat berkumpul para Tim, dan jarak yang ditempuh sekitar 15 Km dari Pos 1 hingga Pos 4 jempatan Panjang Menawi.
Foto Tim Ai : Kamila, Akky, Rahel, Welly (Captennya), Zalza dan senja
Foto Tim Dot : Amos, Anis, Danken (Captennya), Juniar dan Marsiano.
Di samping laporan perjalanan melintasi alam Mananumi hingga ke Jembatan panjang Menawi, ada terselip sebuah cerita menarik dari Peserta Lintas Alam yang dituangkan dalam laporannya,
berikut isi ceritanya :
Saya baru pertama kali mengikuti kegiatan lintas alam seperti ini, diawal saya salah pahami info awal bahwa KK Ondo Aimasa bilang setiap peserta wajib membawa Oli dan Ban Dalam atau sejenisnya untuk bekal perjalanan, karna saya baru ikut kegiatan ini jadi saat pengecekan bekal perjalanan, saya benar-benar membawa ban dalam dan oli,,, oh Tuhan saya bisa mati kelaparan ini,,,apakah saya harus minum oli dan makan ban dalam yang saya bawah ?..... ternyata saya salah paham akan hal ini,,, tapi terima kasih Aimasa, walau saya dari gudep lain tetapi saya bisa diberi kesempatan untuk bergabung dalam kegiatan lintas alam ini..... akhirnya saya sekarang paham dan oli serta ban dalam ini saya akan simpan dikamar saya untuk menjadi suatu kenangan yang tak terlupakan. (salam...Melanthon Moai).
Salam Pramuka...