Selasa, 01 Maret 2022

Lintas Alam Mananumi

LINTAS ALAM MANANUMI....... 
Ondo Aimasa Manawi.

Aimasa Scout, Lintas Alam itu suatu kegiatan di alam terbuka yang unik dan menarik, membuat senang dan menantang yang sanggup menyebarkan kecintaan peserta kepada alam dan menambah wawasan terkait lingkungan.
Bagi pembina pramuka, lintas alam dapat difungsikan sebagai media pendidikan untuk mengembangkan kepribadian serta watak peserta didik. Dalam suatu lintas alam/penjelajahan pada umumnya dikonsentrasikan pada kegiatan ”Pelatihan Survival” yang penuh dengan halang rintang, naik turun tebing, untuk memberikan pengalaman bagaimana merasakan suatu keberhasilan melintasi halang rintang yang menantang tersebut. Pastilah hal itu akan menjadi kenangan yang tak terlupakan. 

Kegiatan lintas alam/penjelajahan dirancang sedemikian rupa sehingga merupakan suatu kegiatan yang dapat menampung berbagai macam keterampilan kepramukaan sekaligus yang diramu menjadi kegiatan yang bervariasi hingga tidak membosankan.
Kegiatan – kegiatan yang biasanya diramu dengan kegiatan ”Pelatihan Survival”, seperti membaca peta medan/topografi, menggunakan kompas,membuat peta pita/peta perjalanan, membaca sandi dan isyarat, tanda jejak, menaksir, membuat sketsa panorama, praktek pertolongan pertama gawat darurat, halang rintang, mountainering, rapling. Dalam melakukan tugas-tugas di perjalanan selama melintasi alam atau penjelajahan akan terjadi proses penerapan dan pengembangan kepemimpinan, demokratis, kekompakan kerja tim, kematangan berfikir, kemandirian, percaya diri, keterampilan dan ketangkasan, administrasi dan dukungan tugas serta pengetahuan dan pengalaman. 

Kegiatan Lintas alam/penjelajahan yang disusun dan dirancang dengan baik akan dapat merupakan media pendidikan yang dapat mengembangkan keterampilan manajerial, keterampilan bergaul, keterampilan intelektual, keterampilan emosional, keterampilan sosial, keterampilan spiritual dan keterampilan pisik, oleh karena itu seyogyannya kegiatan penjelajahan dapat dilaksanakan secara berkala, bisa dalam regu/sangga, dalam pasukan /Ambalan atau bersama gugusdepan lain.
Penjelajahan harus memperhatikan/memperhitungkan adanya tingkat keselamatan peserta, tingkat kesulitan yang ada telah diperhitungkan, masih dapat diatasi oleh peserta sehingga tidak akan terjadi adanya keputusan lain peserta setelah mengikuti penjelajahan, petugas – petugas di pos hendaknya bersikap mendidik dan ramah, penugasan menyusun laporan setelah penjelajahan selesai dilakukan, Penjelajahan dapat dilakukan oleh Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak maupun Pramuka Pandega, dengan memperhatikan perbedaan tingkat kesulitannya.


Hari itu 28 Februari 2022, Penegak/Pandega Aimasa Scout Community melaksanakan kegiatan Lintas Alam, melintasi alam Mananumi di Kampung Rambai Distrik Yawakukat,Kabupaten Kepulauan Yapen. Para Penegak-Pandega dibagi dalam beberapa tim oleh Kak Ali atau yang dikenal dengan Kakak Ondo Aimasa, tim-tim tersebut yang terdiri dari Tim Ai, Tim Ma, Tim Sa, Tim Dot dan Tim Com yang merupakan Panitia Kecil yaitu Kak Lamo atau sering dikenal dengan Atafu, Kak Nur, Dhamian, Yose dan Telman, serta beberapa Pemuda pemilik hutan Mananumi yang terlibat di Pos-Pos kegiatan. Perjalanan diawali dari Pos I tempat berkumpul para Tim, dan jarak yang ditempuh sekitar 15 Km dari Pos 1 hingga Pos 4 jempatan Panjang Menawi.
Foto Tim Ai : Kamila, Akky, Rahel, Welly (Captennya), Zalza dan senja

Foto Tim Ma : Valen, Lena, Talitha,  Ditha (Captennya), Mei, Ne dan Adya

Foto Tim Sa : Kaleb, Pengko, Acho, Melanthon dan Kian (Captennya).

Foto Tim Dot : Amos, Anis, Danken (Captennya), Juniar dan Marsiano. 


Di samping laporan perjalanan melintasi alam Mananumi hingga ke Jembatan panjang Menawi, ada terselip sebuah cerita menarik dari Peserta Lintas Alam yang dituangkan dalam laporannya, berikut isi ceritanya : Saya baru pertama kali mengikuti kegiatan lintas alam seperti ini, diawal saya salah pahami info awal bahwa KK Ondo Aimasa bilang setiap peserta wajib membawa Oli dan Ban Dalam atau sejenisnya untuk bekal perjalanan, karna saya baru ikut kegiatan ini jadi saat pengecekan bekal perjalanan, saya benar-benar membawa ban dalam dan oli,,, oh Tuhan saya bisa mati kelaparan ini,,,apakah saya harus minum oli dan makan ban dalam yang saya bawah ?..... ternyata saya salah paham akan hal ini,,, tapi terima kasih Aimasa, walau saya dari gudep lain tetapi saya bisa diberi kesempatan untuk bergabung dalam kegiatan lintas alam ini..... akhirnya saya sekarang paham dan oli serta ban dalam ini saya akan simpan dikamar saya untuk menjadi suatu kenangan yang tak terlupakan. (salam...Melanthon Moai).


Salam Pramuka... 

Rabu, 17 Maret 2021

Cerita Hiking Aimasa

Aimasamo berbagi cerita hiking ni ,,,

Pengertian hiking yaitu berjalan kaki di alam terbuka yang - dapat dilakukan oleh siapa saja baik anak - anak, remaja, maupun orang tua. Hiking bisa di kerjakan secara perorangan maupun berkelompok. 

Kalimat HIKING berasal dari kata kerja tohike, yang artinya - berjalan kaki maupun berbaris jauh untuk tujuan kesenangan / latihan (gerak badan). Kalau Kita pegang arti dari perkataan to - hike tersebut, maka banyak jenis olah - raga jalan kaki yang termasuk hiking. 


Tetapi kenyataannya menunjukan bahwa hiking - adalah suatu perjalanan kaki yang mengandung unsur permainan, petualangan dan romantika kehi5dupan, bukan hanya sekedar berjalan kaki - atau berbaris jauh seperti - asal arti kata dasarnya.  Contohnya seorang atau beberapa orang yang mengerjakan kebiasaan gerak - badan pagi dengan berjalan kaki sejauh 1-3 km; seorang yang terpaksa harus berjalan pergi ke tempat pekerjaan karena keadaan atau karena tidak ada/mempunyai kendaraan; atau perlombaan gerak jalan, semua itu tidak dapat dimasukan - dalam istilah hiking. 

Malah timbul perkembangan yang ganjil, sebab arti berjalan kaki akhirnya tidak dapat dipertahankan lagi, sebab dalam hiking, seorang hiker boleh menggunakan alat yang dapat membantu perjalanannya, seperti sepeda, kuda, perahu maupun dengan cara ikut numpang (liften) kendaraan bermotor secara beranting. 

Oleh karena itu arti "hiking" lebih tepat disebut perjalanan penjelajahan dan bukan berjalan kaki atau berbaris - menempuh jarak yang jauh. 


Misalnya kita mencoba untuk mencari tantangan-tantangan dengan kita memanfaatkan kontur alam, seperti memanjat, merayap, mendaki, dan turun tebing. Tidak jarang diselipkan ilmu pengetahuan - selama hiking, baik yang berkaitan dengan binatang ataupun tumbuh-tumbuhan yang ditemukan dalam perjalanan. 

 Hal tersebut untuk menambah wawasan pengetahuan tentang pentingnya kita bersahabat dengan alam.Semua hal tersebut dilakukan untuk mengenalkan alam pada anak-anak di usia dini, tentang pemahaman, fungsi dan manfaat alam. Kegiatan ini juga mengajarkan - kepada anak tentang pentingnya bekerjasama dalam kelompok, keberanian mengambil keputusan serta dapat membentu fisik yang sehat dan kuat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. 


 Jalur hiking sangat bervariasi, mulai dari track yang mendatar, menurun dan mendaki/ menanjak sehingga dapat memberikan kesan petualangan dialam bebas yang dapat membentuk jiwa kebersamaan - didalam kelompok. Selama hiking anak-anak diajarkan untuk berdisiplin dengan cara membagi kelompok hiking menjadi kelompok-kelompok kecil. 

 Anggota kelompok berjalan secara berurutan satu-persatu dan tidak diperbolehkan untuk saling mendahului dari mulai awal hiking hingga berakhir, dengan demikian rasa kebersamaan - dalam kelompok dapat tetap terjaga. Hiking adalah kegiatan outdoor yang terdiri dari berjalan di lingkungan alam, sering pada hikingtrails . 

Seorang hiker pemula harus memulai jalan yang lamanya tidak lebih dari satu hari. Setelah daya tahan tubuhnya meningkat, mereka baru dapat berjalan sepanjang malam. Akhirnya mereka baru - boleh melakukan perjalanan berkemah untuk beberapa hari/ minggu Demi menjaga keselamatan seorang hiker sedikitnya harus bersama satu orang teman. Hiker harus mempersiapkan diri terhadap perubahan cuaca. 


 Pengetahuan dasar pengobatan harus dikuasai, seperti mengobati kulit yang lecet, melepuh kepanasan, - masuk angin kedinginan, dll. Ketrampilan menggunakan peta dan kompas sangat penting bila menjelajahi daerah yang tidak dikenal. Hiker perlu membawa backpack - untuk membawa makanan, minuman, pakaian, dan barang keperluan lainnya. 

Barang-barang yang dibawa bisa jadi untuk kebutuhan selama beberapa hari, terutama bila menjelajahi daerah yang tidak terdapat bahan-bahan keperluan. Olahraga hiking berupa orientasi membaca peta dan menggunakan kompas. Kompetisi hiker dengan - mencari beberapa pos yang tersebar di sepanjang perjalanan. Orang yang pertama dapat menemukan semua pos dialah - pemenangnya.


Berikut cerita pengalaman adik-adik Aimasa Scout :

Jumat 12 -03- 2021, RAMBLI AREBO (Bantara).

AIMASA melakukan kegiatan Hicking, dan sya salah satu peserta hicking   di kegiatan itu kami di suruh bawa oli sma ban dlm  namun za pun bingun oli sma ban dlm itu apa setelah di pikir"  Yg di sebut oli  itu air minum dan ban dlm itu makan di situlah sya  paham mengenai oli dan ban dlm, setelah itu kk ondo  bagi 2 umpi , umpi 1 dan umpi 2  dan sya dapat di umpi 1  ,  di situ ada kk lamo, Kk  isna, kk nona , dan anis    

Pos 1 kami di suruh periksa perlengkapan hicking, Setelah di pos 1 kami menuju ke pos2 untuk mendapat materi berikut nya  setelah tiba di pos 2 materi ygumpi 1 dapat adalah materi kompas , Nah di situ sya paham mengenai kompas 

Dan lanjut  pos III dlm perjalanan menuju ke pos III KK ondo suru membawa tumbuh yg dapat di makan  karna syatdk dengar perintanyasyaamblislh tumbuh yg dapat di makan. Dan kk ondo perintahkan sya buat main bendera tunggal 

Sya senang main bendera tunggal  dan bangga bisah main bendera tunggal. 

Makasih buat Aimasa dan makasih buat kk ondo yg sdh memberikan banyak materi. Sya bangga jdi anak Aimasa💪⚜

Salam pramuka ⚜ 

Jumat 12 -03- 2021, AMOS BONAI (Bantara).


Sabtu, 13 Maret 2021, DINA TABAI (CP).


Sekian dulu cerita hiking,,, 

Aimasa Scout,  3. 2021.


,

Kamis, 11 Februari 2021

PANORAMA / SKETSA PRAMUKA

PANORAMA / SKETSA PRAMUKA

Membuat panorma atau sketsa pemandangan, disebut juga peta panorama, merupakan salah satu teknik kepramukaan (scoutingskill) yang harus dikuasai pramuka. Keterampilan membuat panorama atau sketsa pemandangan kerap kali menjadi materi dalam lomba kepramukaan bersama dengan menaksir tinggi, menaksir lebar sungai, peta pita, dan peta lapangan.

Panorama adalah membuat gambar suatu pemandangan (medan alam) dalam bentuk sketsa (gambar sederhana) yang menunjukkan suatu daerah dengan sudut pandang tertentu. Panorama berguna untuk melukiskan situasi dan kondisi suatu tempat pada satu waktu. Sehingga ketika suatu saat kembali lagi ke daerah tersebut kitong akan dapat melihat perubahan-perubahan yang terjadi (biasanya untuk penyelidikan dan pengintaian).

Namun membuat sketsa pemandangan, panorama, atau peta panorama, berbeda dengan melukis pemandangan pada umumnya. Dalam membuat panorama mempunyai beberapa aturan yang membedakannya dari gambar biasa, baik segi peralatan dan teknik menggambar.

Alat-alat yang harus disediakan antara lain; kertas gambar, pensil (untuk menggambar), penggaris, bolpoint (untuk menulis data-data), kompas, dan alat pembidik. Alat pembidik merupakan alat khusus dengan lubang berbentuk persegi panjang dengan dua garis bersilangan di tengahnya. Alat pembidik bisa dibuat dengan melubangi karton atau menggunakan dos korek api.

Cara Membuat Panorama (Sketsa Pemandangan)

adalah sebagai berikut :

1.       Buatlah persegi panjang diatas kertas dengan perbandingan 2 : 1

2.       Cari Arah sebagaimana yang ditugaskan dengan menggunakan kompas bidik (biasanya dalam kisaran derajat, misalnya; antara 1500 s.d. 2100). Jika arah hanya diberikan satu sudut (semisal 1400), arah dibuat dengan patokan ditambah 300 dan dikurangi 300 sehingga menjadi 1400 + 300 = 1700 dan 1400 - 300 = 1100, jadi arah yang dibuat panorama menjadi antara 1100 s.d 1700

3.       Bidik dengan kompas arah satu benda (lebih baik benda yang terlihat menonjol) sebagai titik pusat. Catat arah (dalam derajat) titik pusat tersebut. 

4.       Lihat obyek yang akan digambar dengan menggunakan alat pembidik dengan titik pusat tepat di titik pusat alat pembidik dan sisi kanan kiri tidak melebihi arah yang ditentukan 

5.       Gambar semua obyek yang tertangkap dalam alat pembidik. Obyek yang digambar adalah obyek yang tidak bergerak (berubah tempat). Sehingga benda-benda yang bersifat sementara atau berpindah tempat seperti mobil, hewan, awan, dan orang tidak perlu digambar.

6.       Setiap benda beri arsiran yang berbeda, dengan ketentuan Obyek yang dekat diberi arsiran yang rapat dan Obyek yang lebih jauh dengan arsiran yang lebih jarang. 

7.       Pada bagian atas (pojok kiri) gambar, beri gambar anak panah yang menunjukkan letak arah utara.

8.       Membagi bagian bawah gambar menjadi tiga bagian. Dan pada masing-masing bagian tuliskan :

a. Bagian pertama, tuliskan identitas regu pembuat, seperti nama regu, nomor kapling perkemahan atau nomor peserta lomba, pangkalan, gugusdepan, kwartir ranting, dll.

b. Bagian kedua, tuliskan waktu dan tempat pembuatan, seperti hari, tanggal, jam, dan tempat pembuatan sketsa pemandangan, arah (besar derajat) titik pusat, dan keadaan cuaca.

c. Bagian ketiga, tuliskan keterangan gambar untuk masing-masing arsiran.  

d. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini :


 

Itulah cara membuat panorama atau sketsa pemandangan dan ntuk mempelajari cara ini lebih detail tentu perlu bimbingan dari kakak Pembina Pramuka di gugusdepan masing-masing. 

Salam pramuka...


 

Kamis, 21 Januari 2021

Tanda-Tanda Alam dalam Kepramukaan

Tanda-tanda Alam dalam Pramuka

 

Salam Pramuka !

Woi... Sobat Pramuka, kali ini Ondo Aimasa akan berbagi kepada sobat kam semua tentang tanda-tanda alam, untuk lebih jelasnya langsung saja kam bisa pantau dibawah ini…..


Pramuka adalah pecinta alam dan suka berkemah di alam bebas,  maka harus mengenal tentang alam dan tanda-tandanya.

Berikut pengenalan alam sekitar kita yang sering kitong  temui saat berkemah :

1.      Kabut

·        Kabut tipis dan rata membumbung tinggi ke atas berarti kurangnya uap air di udara dan bertanda cuaca akan selalu baik.

·        Cuaca terang benderang pada pagi hari bertanda buruk pada hari itu, apabila kemarin ada hujan.

·        Langit yang ditutupi awan kemudian mulai terang pada pagi hari bertanda cuaca baik.

·        Apabila ada kabut di atas lembah pada pagi hari bertanda cuaca baik, sedang di gunung akan turun hujan.

2. Awan

Apabila langit diliputi awan yang tebal dan gelap berarti akan turun hujan yang deras.

3. Matahari

·        Apabila matahari terbit berwarna merah dan diliputi garis-garis awan yang kehitaman bertanda ada hujan, apabila berwarna bersih dan terang dan bertanda hari baik.

·        Matahari terbit dengan warna kemerah-merahan yang terang bertanda cuaca baik, apabila warna merah dicampuri garis kekuning-kuningan bertanda hujan lebat.

·        Apabila matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan/orange bertanda ada hujan, apabila dengan warna merah muda atau kekuning-kuningan bertanda baik, warna merah pada matahari terbenam berarti akan ada angin yang cukup kencang.

4. Bintang

·        Apabila pada malam hari bintang di langit kelihatan terang sekali, maka pada malam itu cuaca akan baik, sedangkan bila nampak suram bertanda cuaca kurang baik/buruk.

5. Bulan

·        Apabila terlihat terang dan bersinar berarti cuaca baik, tapi bila bulan diliputi awan yang gelap berarti hujan akan turun.

·        Apabila ada lingkaran putih (halo) yang melingkari bulan berarti tidak ada ketentuan cuaca pada hari itu.

6. Binatang

·        Apabila kita perhatikan naluri binatang dengan seksama, yang ada hubungannya dengan cuaca maka, kita akan tercengang atas keganjilan-keganjilan yang dilakukannya dengan cara mereka, antara lain :

1). Laba-laba

Akan bersembunyi bila cuaca akan buruk, dan rajin mengerjakan sarangnya apabila cuaca baik.

2).  Semut

Akan tetap di dalam lubangnya bila cuaca akan buruk, apabila mereka keluar dan berjalan mondar-mandir bertanda cuaca akan tetap baik.

3). Lebah

Dengan melihat sarangnya; pada cuaca baik, mereka berterbangan jauh dari sarangnya/peternakan.

4). Lalat

Apabila akan turun hujan mereka akan hinggap di tembok/dinding, sedangkan pada cuaca baik mereka akan berterbangan kian kemari.

5). Nyamuk

Apabila di pagi hari mereka mengganggu atau menggigit kita, maka berarti akan turun hujan.

Apabila pada matahari terbenam berterbangan kian kemari dan terbang berduyun-duyun bertanda cuaca baik.

Apabila selalu terbang di tempat yang gelap/ di dalam bayang/bayang bertanda cuaca akan buruk/datang hujan.

6.) Cacing

Apabila pada malam hari mereka menimbun tanah berbutir-butir di kebun, berarti akan turun hujan.

7). Lintah

Kita dapat membuat barometer dari seekor lintah yang ditaruh dalam gelas berisi air, yaitu : Bila lintah melekat pada gelas di atas permukaan air, maka bertanda cuaca akan tetap membaik ; Apabila ia berdiam di dasar gelas bertanda cuaca buruk dalam waktu yang lama ; apabila akan datangtopan maka ia akan melekat erat-erat di gelas sedang ekornya digerak-gerakkan sekeras-kerasnya.

8). Siput

Pada cuaca yang baik akan merayap dengan tenang, sedang pada cuaca buruk akan merayap dengan cepat.

9). Ikan

Akan melompat-lompat di atas air bila cuaca akan buruk.

10). Katak

Pada cuaca buruk akan berdiam dalam air dan pada cuaca baik mereka akan duduk di tepi kolam.

Apabila pada malam hari cuacanya baik di musim kemarau mereka tidak menyanyi maka cuaca buruk akan datang.

11).  Ayam

Pada waktu hujan ayam akan berteduh. Bila hujan tidak akan lama mereka akan tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan. Apabila mereka selalu mencakar-cakar tanah berarti hujan akan datang.

12).  Bebek / Angsa

Mereka nampak tidak senang dan selalu menggigit bulunya (memberi lemak), apabila cuaca akan buruk.

13). Burung Kepinis

Pada waktu cuaca baik mereka akan terbang tinggi sekali karena serangga tinggi pula terbangnya.

Apabila terbang rendah sekali bertanda cuaca buruk akan hujan.

Bila cuaca buruk di pagi hari maka mereka tidak akan keluar dari sarangnya.

14). Kambing

Apabila akan turun hujan bau badannya dapat tercium dari jarak yang lebih jauh daripada ketika cuaca baik.

15). Kelelawar

Mereka akan terbang mulai senja hari bila cuaca akan baik pada malam hari itu.

Bila mereka berdiam di dalam goa maka cuaca akan buruk.

16). Asap

Bila asap naik dengan tegak lurus dan tinggi sekali maka cuaca pada hari itu akan tetap baik. Apabila asap naiknya mendatar dengan tanah/rendah maka cuaca akan buruk.Burung

17). Gagak

Apabila hujan akan turun mereka akan terbang berputar-putar di atas sarangnya.

Tanda-tanda lain apabila cuaca akan buruk :

1.       Kucing akan duduk membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya dengan kaki depannya yang dibasahi dengan mulutnya.

2.       Bila anjing menggali tanah atau menyembunyikan tulangnya.

3.       Burung-burung membasahi bulunya dengan paruhnya.

4.       Bila bau bunga tercium semerbak sekali.

5.       Burung-burung laut terbang menuju daratan.

 

 

Dengan mengenali tanda tanda alam di sekitar kita, akan terasa jadi lebih dekat dan nyaman sekaligus menikmati alam ciptaan Tuhan .

 

Mungkin ini saja yang Ondo Aimasa bisa bagi buat sobat kam semua ,,,, semoga bermamfaat.

 

Trims. 

Sabtu, 17 Agustus 2019

Siaga Numpang ikut Jamboree Cabang 2019 Kwarcab 2605 Kepulauan Yapen

Ondo Aimasa Resmikan Pos Nyemot Jambore Cabang 2019, Kwarcab 2605 Yapen

Aimasa Scout bersama Ketua Pusdiklat Kwarcab 2605 Yapen

Dirgahayu RI Ke-74, 2019, Salam Hormat AIMASA SCOUT

Bersama Bpk Kepala Kampung Menawi

Bersama Abang Babinsa & Agt Polsek Angkaisera

IMPESSA bersama abang-abangnya.


Selasa, 30 Juli 2019

Aimasa Scout

Ondo Aimasa Scout

Salam Pramuka…..!
Aimasa Scout merupakan kelompok Penegak—Pandega yang terbentuk dibawah naungan Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Angkaisera, yang dulunya disebut dengan nama Aimasa Manawi,  Aimasa Manawi ini lahir tepatnya tanggal 22 Februari 2005, alkisah dulunya para anggota Penegak dan Pandega Manawi di juluki sebagai Kayu Bakar atau Tidak Kreatif/Pamalas (istilah awam)  pada setiap kegiatan Kepramukaan, disaat itulah para Penegak-Pandega Manawi bangkit dan membuktikan bahwa Penegak dan Pandega Manawi memang benar kayu bakar tetapi bukan tidak kreatif/Pamalas melainkan Kayu Bakar yang dapat diartikan Be Prepared.


Kemudian pada Tahun 2010, Aimasa Manawi mulai menanamkan nilai Kepanduan yang dirintis oleh Baden Powel kepada seluruh Anggota Pramuka di Kwaran Angkaisera dan akhirnya berkembang menjadi satu Gudep Teritorial lengkap dengan anggota Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega, sehingga berubah nama menjadi AIMASA SCOUT.
Mahikai ……!





Pendiri :
 
HIZKYA  NUBOBA
SIMON NUBOBA
PHILEP SAYURI
ULIS NUBOBA
OBETH SAYURI
PERNOTH NANIMINDEY
JIMMY REBA
IZAC NANIMINDEY
PAULUS AYOMI
YOHANIS NUBOBA
IZAC SAYURI
NIKANOR RUNGGAIMUSI
EFRITZ ANDERI
HENDRIK DEI AREBO
FRANS SAYURI

Ondoafi Aimasa Manawi
Almudhars Waromi



Akhirnya :
Antoru Kahamani Manteyaha, Rahidanini Kahamni Kidoniaha




Jumat, 26 Juli 2019

Selayang Pandang Penggunaan Kata RAIMUNA



Penggunaan dan pembakuan kata “Raimuna” bukan terlahir begitu saja di dunia Pramuka Penegak Pandega Indonesia, konon ceritanya...... kegiatan terbesar penegak (belum ada golongan Pandega) adalah “Pertemuan Penegak Putera dan Puteri/Perpanitera”, yang lahir dari Musyawarah Andalan Pusat dan Daerah (Anpuda) ke-III yang diselenggarakan pada tahun 1966 di Pasar Minggu.

Perpanitera I terlaksanakan pada tanggal 21 s/d 26 Agustus 1969, dalam kegiatan tersebut Pramuka Penegak bersama Sangga Nasional (sekarang Dewan Kerja Nasional) menyusun program kerja untuk memperdalam kesungguhan dan kesadarannya sebagai mana Amsal Perpanitera I “ Upaya Bhakti Pertiwi” yang artinya kegiatan atau usaha berbhakti kepada tanah air dan dapat mempunyai sasaran.

Tahun 1974 diselenggarakan Perpanitera II yang merupakan gabungan kegiatan antara Perpanitera, Pesta Satuan Karya dan Perkemahan Wira Karya (PW), karena belum memiliki nama dari ketiga jenis kegiatan tersebut maka kegiatan tersebut diberi nama “Event X” yang diselenggarakan di Jakarta dan dalam perkembangan kepramukaan dicarilah sebuah nama kegiatan yang mengandung makna yang lebih filosofis, hingga akhirnya ditemui kata “Raimuna” yang kita ketahui istilah Raimuna ini berasal dari kabupaten Yapen - Papua, tepatnya konon istilah Raimuna ini dipakai oleh sekelompok masyarakat Suku Ampari Munu-Mamo ketika hendak bepergian perang keluar kampung untuk menangkap budak.

Kata Raimuna sendiri diangkat dari rumpun bahasa Ambai oleh Kakak Hofni Sineri (asal Kampung Randawaya) yang merupakan gabungan dari dua kata yaitu Rai dan Mamuna, Rai berarti Sekelompok orang yang berkumpul melaksanakan musyawarah untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang ditetapkan secara bersama, sedangkan Mamuna mengandung arti daya kekuatan jiwa seorang pemimpin yang berpengaruh baik dalam mencapai suatu kesuksesan, sehingga kata Raimuna berarti sekelompok orang yang hidup disuatu wilayah dengan daya kekuatan jiwa seorang pemimpin yang berpengaruh besar untuk memberikan semangat dan hasrat yang tinggi dalam mencapai tujuan tertentu yang telah disetujui dan ditetapkan secara bersama dalam musyawarah.

Dibalik riwayat di ambilnya istilah Raimuna dari Papua tersebut ternyata termuat sebuah cita-cita yang luhur yaitu upaya mencegah disintegrasi yang pada saat itu mengancam bangsa Indonesia  dan secara tegas menunjukan bahwa Gerakan Pramuka merupakan salah satu komponen perangkat persatuan bangsa.
Akhirnya pada tahun 1977 diselenggarakanlah kegiatan Raimuna Nasional yang ke-III, dan secara resmi ditetapkan dalam Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No : 007/KN/1978, tanggal 26 Januari 1978 dan penyelenggaraannya ditingkat Kwartir Ranting, Kwartir Cabang, Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka di Indonesia.

Setelah terlahirnya kata Raimuna untuk kegiatan pesta Penegak dan telah ditambah satu golongan lagi yaitu golongan Pandega, maka pesta Raimuna adalah pesta Pramuka Penegak Pandega yang dilaksanakan 5 tahun sekali dalam even Nasional, dan dalam pesta tersebut pada upacara pembukaan ditampilkan tari dan lagu adat suku Ampari Munu-Mamo sebagai wujud ungkapan arti kata Raimuna.


Akhirnya kutitipkan sebuah ungkapan dari bahasa Asal Kata Raimuna untuk dijadikan sebagai motifasi dalam membangun Kader Tunas Kepala Penegak – Pandega di Negeri tercinta ini.
Antoru Kahamani Manteyaha, Rahidanini kahamani kidoniaha,
Kalau bukan kitong siapa lagi & kalau bukan sekarang kapan lagi

Anggota Racana Koranu & Ambalan Mambriu, Gudep Aimasa Scout